Aritmetika Sosial Kelas 7 PPT – Media Belajar

Dipublikasikan Tanggal :

  • Bagikan :

peta konsep aritmetika sosial

Untung dan Rugi

Membicarakan masalah untung atau rugi dalam suatu kegiatan jual beli (perdagangan) tentu berkaitan dengan modal yang menjadi dasar perhitungannya. Titik awal perhitungan bermula dari modal (harga beli) saat barang yang diperdagangkan dibeli oleh pedagang, kemudian dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan. Penetapan untung-rugi dihitung dari selisih antara harga pembelian dan harga penjualan.

Perhitungan untung dan rugi adalah sebagai berikut.

Untung = harga penjualan > harga pembelian
Rugi = harga penjualan < harga pembelian

Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual

Berikut adalah istilah dalam perdagangan yang perlu diketahui.

  1. Harga penawaran ialah harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli yang sifatnya tidak tetap dan dapat berkurang. Penjual menginginkan pembeli melakukan penawaran dan pembeli biasanya menawar lebih rendah dari harga yang ditawarkan. Apabila harga yang diminta sudah tidak dapat ditawar lagi, maka harga itu sudah merupakan “harga pas”.
  2. Modal atau pokok adalah banyaknya uang yang dikeluarkan oleh pedagang untuk menyediakan barang-barang yang akan dijual kepada pembeli.
  3. Harga pembelian atau harga beli adalah harga yang disepakati untuk membeli suatu barang, yakni sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli atau memperoleh suatu barang.
  4. Harga penjualan atau harga jual adalah sejumlah uang yang diterima sebagai pengganti dari barang yang dijual.
  5. Untung disebut juga keuntungan atau laba adalah keadaan yang terjadi bila harga jual lebih tinggi dari harga beli. Besarnya untung dalam rupiah sama dengan selisih antara harga jual dan harga beli (untung = harga jual – harga beli).
  6. Rugi adalah keadaan yang terjadi apabila harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian (rugi = harga beli – harga jual).
  7. Impas atau keadaan pulang pokok (kembali modal), yakni keadaan di mana harga penjualan sama dengan harga pembelian.
  8. Persen atau perseratus, yakni besarnya keuntungan atau kerugian disbanding harga beli (pokok) yang dinyatakan dengan perseratus.
Baca Juga :   Pendapatan Nasional: Pengertian, Komponen, Rumus dan Contoh Soal

Diskon/Rabat/Korting

Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita berbelanja di toko pakaian, kita sering mendengar istilah “diskon (discount = potongan harga)” yang diberikan oleh beberapa toko yang menjual barang-barang dagangannya, terutama menjelang hari raya.

Selain itu, diskon juga diberikan oleh agen penjual barang kepada pembeli yang membeli barangnya dalam jumlah besar. Rabat atau diskon biasanya dinyatakan dalam persen. Sebagai contoh, toko tekstil A memberikan diskon 20%, maka harga sebenarnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah 20% di bawah harga yang tertera, atau 80% dari harga yang tertera.

Bruto, Tara, dan Neto

Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dunia perdagangan yang menyediakan barang dan jasa, ada tiga istilah yang perlu kita kenal, yaitu bruto, tara, dan neto. Bruto (berat kotor) adalah berat wadah dan isinya, tara (potongan berat) adalah berat wadahnya saja, dan neto (berat bersih) adalah berat isinya saja.

Menabung di Bank dalam Bentuk Deposito

Bank adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan. Setiap orang yang menabungkan uangnya di Bank akan mendapat jasa dari Bank yang disebut jasa simpanan, sedangkan setiap orang yang meminjam uang di bank akan menanggung jasa pinjaman. Pembicaraan kita kali ini khusus tentang menabung di Bank dalam bentuk deposito.

Uang jasa dari Bank kepada penabung (depositor) yang menyimpan uangnya dalam bentuk deposito disebut bunga deposito. Bunga deposito itu akan diberikan oleh Bank kepada penabung tepat pada setiap tanggal jatuh tempo.

Baca Juga :   Pengertian Resultan Gaya, Rumus, Macam Dan Contoh Soal

Jika pertama kali penabung menyimpan uangnya dalam bentuk deposito tanggal 5 maret, maka untuk periode jatuh tempo bulanan tanggal jatuh tempo adalah setiap tanggal 5 pada bulan-bulan berikutnya. Jika periode jatuh temponya 3 bulanan, maka periode

jatuh temponya adalah tanggal 5 Juni, 5 September, 5 Desember, dan seterusnya yakni tanggal 5 pada setiap 3 bulan berikutnya.

Misalkan pada tanggal 22 Agustus seorang nasabah menyimpan uang di Bank Rp2.000.000,00 dalam bentuk deposito. Bank menetapkan suku bunga 6% pertahun. Bunga itu akan kita ambil sebagai bagian dari penghasilan kita, maka bunga per tahun yang akan kita peroleh adalah sebesar :

Jawab:

Jika nasabah menabung di Bank dalam bentuk deposito pada tanggal 22 Agustus, maka setiap tanggal 22 Agustus pada tahun-tahun berikutnya merupakan tanggal jatuh tempo. Artinya, bunga yang akan diterima oleh nasabah tepat pada tanggal 22.

Bunga bank yang akan ia terima per tahun saat jatuh tempo (sebelum dikenai PPh) adalah: 6% × Rp2.000.000,00 = 6/100 × Rp2.000.000,00 = Rp120.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah).

Secara umum, jika modal yang kita tabung di Bank M rupiah, suku bunga bank x % per tahun, dan bunga dalam rupiah B, maka:

B = x/100 . M

 

  • Bagikan :
e-Baca

e-baca.com, eksplorasi dunia dengan membaca. merupakan situs informasi pendidikan, tutorial serta download file buku, dan bacaan bermanfaat untuk pembelajaran dan umum.

Tinggalkan komentar